Monday, April 4, 2011

Sabtu, 19 Maret 2011

Dari melahirkan dan IMD, Andra dibawa ke kamar bayi untuk diobservasi selama 6 jam, jadi Ayah dan Ibu baru bisa ketemu Andra lagi jam 1 malam. Ayah dan Ibu senang sekali waktu suster datang bawa kereta bayi Andra. Waktu itu sekitar jam setengah 2 pagi, tapi Ayah dan Ibu tidak mau cepat-cepat tidur, kita sibuk perhatikan Andra yang sedang nyenyak tidur. Seperti biasa, Ayah foto-foto Andra dari berbagai angle.
Subuh sekitar jam 4, suster datang lagi mengambil Andra untuk dimandikan, dan katanya akan dibawa lagi ke kamar jam 8 pagi. Pagi-pagi, Omi dan Uncle 'Mo datang setelah jemput Odi di stasiun, dan Odi melihat Andra untuk pertama kalinya. 
Hari ini Ibu coba lagi untuk menyusui Andra, setelah kemarin gagal IMD dan akhirnya Andra langsung disusui. Ibu masih kagok, Andra juga belum bisa menyusu jadi masih sama-sama belajar. 
Agak siang, datang Tante Yanti, Tante Dede, dan 'Nang. 'Nang senang sekali, Andra dipeluk dan diciumi. Andra masih tidur terus, walaupun sudah diganggu dan digelitiki tapi tetap tidur nyenyak.
Dari hasil tes darah Andra, ternyata segmennya agak tinggi (80 dari range normal 50-70) dan dokter anak Andra, dr. Dewi, menyarankan untuk pemberian antibiotik. Sebenarnya Ibu agak keberatan karena Ibu percaya Andra belum butuh obat di usia 1 hari, tapi Tante Yanti dan Ayah meyakinkan Ibu kalau obat itu aman dan bisa mencegah segmennya naik. Akhirnya untuk 5 hari ke depan, Andra harus minum antibiotiuk setiap 12 jam sekali, jam 10 pagi dan jam 10 malam. 

Jumat, 18 Maret 2011

Tengah malam jam 1 lebih seperempat, Ibu bangun karena merasa sakit perut. Setelah sebentar, sakitnya sempat hilang, tapi kemudian seperempat jam kemudian Ibu sakit perut lagi. Ibu coba ingat-ingat hari sebelumnya makan apa, karena kemudian Ibu buang air besar. Tapi hari Kamis Ibu tidak makan pedas, jadi Ibu tunggu ternyata terasa lagi seperempat jam kemudian. Ibu mulai mikir kalau ini kontraksi pra melahirkan, tapi Ibu belum kasihtahu siapa-siapa karena masih mau memastikan dulu. 
Setelah terus sakit perut setiap seperempat jam, jam 3 pagi Ibu bangunin Omi, tapi Ibu belum kasihtahu Ayah karena masih belum yakin betul. Akhirnya jam setengah 4 Ibu telfon Ayah, dan Ayah langsung mau ke Bandung naik travel jam 5 (tapi jadinya berangkat yang jam 6 karena Ayah terlambat sampai di pool travel). Jam 6 pagi Ibu ke rumah sakit Hermina diantar Omi dan Uncle 'Mo.
Ternyata setelah diperiksa, Ibu baru pembukaan 1-2. Sambil menunggu, perut Ibu dipasang alat untuk mendengar detak jantung dan gerakan Andra, dan hitungan kontraksi, namanya CTG. Setelah itu, Ibu ditemani Omi jalan-jalan di sekitar RS supaya pembukaannya cepat. Omi diganti Ayah waktu Ayah datang. Oia, Ine dan 'Nang juga sudah datang di RS dari pagi. Siang-siang, Aunty Asty, Ua Ita, sama Oke juga datang, waktu itu Ibu sudah di ruang bersalin dan dilarang jalan-jalan lagi karena ketuban Ibu sudah pecah jam setengah 11 siang. Ternyata air ketuban Ibu sudah berubah jadi agak kehijauan, jadi Ibu dikasih infus anti bakteri supaya Andra tidak terinfeksi.
Makin lama kontraksi Ibu makin terasa sakit, tapi ternyata pembukaannya baru 3-4. Waktu suster menghubungi dr. Ifa, ternyata dr. Ifa sedang ada di Bali karena ada konferensi, jadi dia minta digantikan sama dr. Tina untuk membantu kalau-kalau ada yang melahirkan. Sebenarnya Ibu inginnya melahirkan dibantu dr.Ifa, karena selama ini dr. Ifa yang tahu bagaimana kehamilan Ibu dan perkembangan Andra. Ibu akhirnya sms dr. Ifa, katanya dia sudah akan sampai di Bandung jam 5 sore, tapi kalau Ibu melahirkan sebelum itu ya akan dibantu dr. Tina. 
Selama menunggu kontraksi, Ibu juga diperiksa apa Ibu punya alergi, diambil darah, dan diperiksa lagi dengn CTG. Ibu juga sudah tidak boleh ke kamar mandi, kalau pipis harus di pispot. Agak aneh juga rasanya karena sebelumnya Ibu belum pernah pakai pispot. Waktu kontraksi semakin sakit, Ibu dibantu pijat sama Omi, Ine, Ayah, dan Aunty Asty. Sekitar jam 4, suster periksa Ibu dan katanya sudah pembukaan 6-7, setelah itu dr. Tina datang dan Ibu diperiksa lagi ternyata katanya sudah pembukaan 7-8. Alhamdulillah walau dari pembukaan 2 lambat, ternyata dari pembukaan 4 berlangsung cepat. 
Semakin lama, kontraksi Ibu makin sakit, dan yang tinggal di ruamg bersalin cuma Ayah dan suster-suster yang mempersiapkan alat-alat persalinan. Saat kontraksi, Ibu merasa Andra sudah mau keluar tapi suster melarang Ibu untuk mengejan karena pembukaannya belum lengkap. Untung ada Ayah, Ayah yang kuatkan Ibu untuk mengatur napas dan mengingatkan Ibu untuk tidak menahan sakit saat kontraksi sambil menutup mata karena itu bisa menyebabkan pembuluh darah di mata Ibu pecah. Ayah juga rela tangannya Ibu remas kuat-kuat saat kontraksi datang. Waktu Ibu sudah tidak kuat lagi menahan mengejan, dr. Ifa datang dan Ibu langsung disuruh mengejan kuat-kuat. Kata Ayah, waktu Ibu mengejan itu Andra sudah keluar sedikit, tapi Ibu berhenti mengejan karena sudah tidak kontraksi. Dr. Ifa dan suster suruh Ibu langsung mengejan lagi, dan akhirnya Andra lahir tepat jam 18.50. Alhamdulillah.
Susah untuk mendeskripsikan perasaan Ibu lihat Andra di ujung tempat tidur bersalin, kemudian dipindah ke tempat tidur kecil tinggi di sebelah ranjang bersalin untuk dibersihkan dan diadzankan Ayah, kemudian ditaruh di dada Ibu. Rasanya benar-benar terharu, lega, takjub, senang, dan hilang semua rasa sakit persalinan saat Ibu pegang tangan Andra untuk pertama kalinya. Waktu itu Ayah langsung ambil kamera dan memfoto Andra dan Ibu.
Karena Andra belum juga berhasil IMD, suster kemudian mengambil Andra untuk dihangatkan. Ibu ingat Ayah mendekati Ibu dengan mata merah dan berkaca-kaca dan bilang, "Sayangku hebat" lalu Ayah cium kening Ibu. 
Beberapa saat kemudian masuk Omi, Ine, Aunty Asty, Uncle 'Mo, Ua Nhit dan semuanya senang sekali Andra sudah lahir. Ayah cerita kalau mereka semua mengerubungi Ayah di depan pintu ruang bersalin waktu Ayah keluar begitu Andra lahir. Apalagi waktu Andra dibawa ke ruang bayi, semuanya mengerubungi kereta bayi Andra, terutama Aunty Ica dan Ayuk Yesha, yang sudah lama selalu tanya kapan Andra lahir. Alhamdulillah, Andra lahir dinanti banyak orang yang semuanya sayang Andra..

Kamis, 17 Maret 2011

Hari ini due date Ibu melahirkan. Terakhir periksa hari Sabtu tanggal 12 Maret kemarin, dr. Ifa, dokter obgyn Ibu, bilang akan menginduksi Ibu kalau sampai Sabtu depan belum juga kontraksi. Ibu sempat waswas soalnya Ibu pengen Andra bisa lahir dengan normal dan alamiah. Dan sempat juga Ibu berpikir kalau sampai Sabtu depan belum kontraksi juga, Ibu mau tunggu sampai Andra mau keluar sendiri. Tapi Ibu selalu berdoa dan juga banyak jalan dan minum kunyit supaya cepat kontraksi. Hari ini Ibu pergi sama Omi, mau beli bak mandi buat Andra. Di Lavie, Ibu ketemu teman SMA Ibu namanya Tia, dia baru punya anak juga 2 bulan, dan dia nyaranin Ibu untuk jalan cepat supaya kontraksi. Akhirnya sore setelah pulang dari Lavie (dan Yogya Sunda dan Istana Plaza, Ibu nemenin Omi cari sepatu, tapi akhirnya ngga dapet) Ibu jalan cepat keliling rumah selama setengah jam. Muka Ibu sampai merah dan keringatnya bercucuran hehehe..